Jakarta, Saat membeli obat di apotek, perhatikan dengan baik apakah tenaga apoteker yang ada bisa memberikan penjelasan terkait obat yang dibeli. Sebab dengan begitu, obat yang dibeli bisa bermanfaat dengan tepat dan sesuai aturan.
"Bertemu apoteker itu penting. Pilih apotek yang apotekernya benar-benar ada di situ. Masyarakat tahu obat biasanya cuma warna, kemasan, bentuk dan harga. Padahal banyak hal lain yang perlu diketahui, seperti efek samping, interaksi (agar dipahami jarak konsumsi obat yang tepat), dan lain-lain," ungkap Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Drs Nurul Falah Eddy Pariang, Apt.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menghadiri media briefing International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) yang diselenggarakan di Hotel Aston Rasuna, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, dan ditulis pada Rabu (21/5/2014).
Hal-hal tersebut bisa didapat melalui komunikasi dengan apotekernya. Pesan Nurul, jangan memilih apotek hanya karena penampilannya yang modern, tampak lengkap atau karena area parkirnya yang luas. Jangan ragu untuk bertanya dengan apoteker secara langsung.
"Organisasi sudah membuat reformasi. Harusnya dia (apoteker -red) ada di tempat. Kalau melanggar bisa kita bekukan sementara. Diharapkan dengan adanya sangsi seperti ini, apotek-apotek bisa menjadi tempat pelayanan yang sesuai standar apoteker," papar Nurul.
Dilanjutkan oleh Nurul, idealnya di rumah sakit disyaratkan ada satu tenaga apoteker untuk melayani paling tidak 30 tempat tidur. "Jadi waktu pemberian konselingnya ada," tegas Nurul.
Reference : http://health.detik.com/read/2014/05/21/151513/2588502/763/jangan-asal-pilih-beli-obat-di-apotek-yang-apotekernya-terlihat?l771108bcj